BERITA TERKINI, JAKARTA -
Organisasi Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) kembali
berhadap-hadapan dengan Partai Demokrat. Hal itu terlihat dalam kegiatan
launching buku yang rencananya akan digelar pada Jumat (17/1/2014)
mendatang.
Entah kebetulan atau tidak, peluncuran buku Anas Urbaningrum dengan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ternyata bersamaan.
Sekjen PPI Gede Pasek Suardika mengungkapkan pihaknya akan meluncurkan buku yang ditulis Anas di Duren Sawit, Jakarta Timur. Buku tersebut berjudul 'Janji Kebangsaan Kita'. "Hari Jumat, di rumah Duren Sawit, rumah pergerakan," kata Pasek di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (15/1/2014).
Pasek membantah buku tersebut merupakan tandingan untuk SBY, sebab persiapan peluncuran itu sudah berlangsung lama. "Enggak sudah disiapkan sebelumnya, dan rencana mau di launching setelah pelantikan PPI Sulawesi Selatan," tutur anggota Komisi IX DPR itu.
Namun, kata Pasek, Anas keburu ada panggilan dari KPK sehingga jadwalnya digantikan. "Akhirnya tetap kita launching tanpa perwakilan beliau," katanya.
Pasek mengungkapkan buku merupakan bagian kebudayaa dan bisa merubah paradigma orang. Ia pun kembali membantah bila buku tersebut menyaingi SBY.
"Buku mana bisa dibuat mendadak. Bukuya lumayan tebal. Lihat lah nanti, kan sudah lama hanya tertunda," kata Pasek.
Diberitakan, Buku Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan diluncurkan Jumat pekan ini. Undangan peluncuran buku yang diberi judul 'Selalu Ada Pilihan' tersebut menyatakan acara peluncuran akan digelar pada pukul 19.00 WIB hari Jumat (17/1/2014) di Assembly Hall, Jakarta Convention Center.
Dalam twitternya beberapa bulan lalu, SBY mengatakan buku tersebut akan penuh kejutan dan ditulisnya sendiri.
"Anggaplah buku ini hak jawab saya terhadap gunjingan, kritik, cemooh bahkan fitnah yang saya alami selama memimpin lebih dari 9 tahun ini," kata SBY.
Menurut Presiden dalam buku itu dirinya ingin berbagi pengalaman mengikuti dua kali Pemilu, baik Pemilu Legislatif maupun Pemilu Presiden, yaitu Pemilu 2004 dan Pemilu 2009.
"Buku ini saya persembahkan kepada Presiden mendatang agar lebih siap mengalami tantangan, ujian dan cobaan seperti yang saya alami," ujarnya.
Seperti sebuah batik, SBY mengatakan buku ini berisi banyak titik yang dikumpulkan waktu senggang, saat subuh, menjelang tidur dan di tengah perjalanan udara.
"Ada kisah pribadi, cerita-cerita penuh kejutan serta banyak pelajaran buat saya pribadi. Mudah-mudahan jadi pelajaran buat kita semua," ujarnya.
"Berbagi cerita selalu menyenangkan, apalagi dibalik kegiatan saya sebagai Presiden. Banyak dugaan dan kejutan," SBY menambahkan. (src:tribunnews.com)
Entah kebetulan atau tidak, peluncuran buku Anas Urbaningrum dengan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ternyata bersamaan.
Sekjen PPI Gede Pasek Suardika mengungkapkan pihaknya akan meluncurkan buku yang ditulis Anas di Duren Sawit, Jakarta Timur. Buku tersebut berjudul 'Janji Kebangsaan Kita'. "Hari Jumat, di rumah Duren Sawit, rumah pergerakan," kata Pasek di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (15/1/2014).
Pasek membantah buku tersebut merupakan tandingan untuk SBY, sebab persiapan peluncuran itu sudah berlangsung lama. "Enggak sudah disiapkan sebelumnya, dan rencana mau di launching setelah pelantikan PPI Sulawesi Selatan," tutur anggota Komisi IX DPR itu.
Namun, kata Pasek, Anas keburu ada panggilan dari KPK sehingga jadwalnya digantikan. "Akhirnya tetap kita launching tanpa perwakilan beliau," katanya.
Pasek mengungkapkan buku merupakan bagian kebudayaa dan bisa merubah paradigma orang. Ia pun kembali membantah bila buku tersebut menyaingi SBY.
"Buku mana bisa dibuat mendadak. Bukuya lumayan tebal. Lihat lah nanti, kan sudah lama hanya tertunda," kata Pasek.
Diberitakan, Buku Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan diluncurkan Jumat pekan ini. Undangan peluncuran buku yang diberi judul 'Selalu Ada Pilihan' tersebut menyatakan acara peluncuran akan digelar pada pukul 19.00 WIB hari Jumat (17/1/2014) di Assembly Hall, Jakarta Convention Center.
Dalam twitternya beberapa bulan lalu, SBY mengatakan buku tersebut akan penuh kejutan dan ditulisnya sendiri.
"Anggaplah buku ini hak jawab saya terhadap gunjingan, kritik, cemooh bahkan fitnah yang saya alami selama memimpin lebih dari 9 tahun ini," kata SBY.
Menurut Presiden dalam buku itu dirinya ingin berbagi pengalaman mengikuti dua kali Pemilu, baik Pemilu Legislatif maupun Pemilu Presiden, yaitu Pemilu 2004 dan Pemilu 2009.
"Buku ini saya persembahkan kepada Presiden mendatang agar lebih siap mengalami tantangan, ujian dan cobaan seperti yang saya alami," ujarnya.
Seperti sebuah batik, SBY mengatakan buku ini berisi banyak titik yang dikumpulkan waktu senggang, saat subuh, menjelang tidur dan di tengah perjalanan udara.
"Ada kisah pribadi, cerita-cerita penuh kejutan serta banyak pelajaran buat saya pribadi. Mudah-mudahan jadi pelajaran buat kita semua," ujarnya.
"Berbagi cerita selalu menyenangkan, apalagi dibalik kegiatan saya sebagai Presiden. Banyak dugaan dan kejutan," SBY menambahkan. (src:tribunnews.com)