BERITA TERKINI, Selain karena kasus hukum
yang membelit, Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah juga dikenal kerap
mengenakan tas, sepatu, dan jilbab bemerek dalam kesehariannya, termasuk
saat mendatangi kantor KPK untuk diperiksa.
Namun, barang-barang mewah itu tak lagi digunakan Atut saat dirinya menjadi tahanan titipan KPK di Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur. Saat ini, para napi dan tahanan di rutan itu justru lebih mengenal Atut sebagai 'orang pelit'.
Olokan
'pelit' ke Atut dikarenakan masalah sepele, yakni donat dan batagor.
Kepelitan Atut diketahui saat seorang napi yang tinggal di depan sel
Atut menjual donat dan batagor Bandung yang didapat dari keluarganya.
Napi itu terpaksa menjual oleh-oleh keluarganya itu karena butuh uang
untuk keperluan di rutan.
Seperti penjaja makanan umumnya, napi itu berteriak 'Donat, donat..., batagor, batagor' di sekitar aula rutan.
Saat
itu, Atut baru menunaikan salat di musala rutan. Atut pun memanggil
napi itu untuk membeli makanan jajakannya dengan uang pemberian
keluarganya. Gubernur perempuan pertama itu menggerut saat melihat donat
yang dijajakan napi itu tidak dalam keadaan agak rusak.
"Pas
bungkusnya dibuka, donatnya sudah rusak. Kata Atut, 'Ih, donatnya dah
pada penyet-penyet. Saya enggak mau ah'. Mungkin karena tertindih barang
bawaan lain. Jadi, gula dan kreamnya sudah blepotan," ujar sumber Tribunnews.com.
Atut
pun melirik ke makanan batagor yang juga dibawah napi itu. Akhirnya, ia
mau membeli barang dagangan napi itu karena terbilang lebih baik
kondisinya. Saat itu, sejumlah napi dan tahanan menyaksikan Atut membeli
makanan napi itu. Mereka pun kecewa karena Atut tidak membeli banyak
donat dan batagor untuk dibagikan.
"Teman-temannya bilang,
bukannya donat dan batagornya dibeli banyak dan dibagi-bagi ke
teman-teman selnya, eh malah milih batagor dan dimakan sendiri. Kan
biasanya mereka saling berbagi kalau ada makanan," ungkapnya.
Karena peristiwa itu lah para napi dan tahanan mengenal Atut sebagai seorang yang kikir.
"Mereka
pada menggerutu, bilang Atut ibu-ibu pelit. Bukannya dibeli dan
bagi-bagi ke teman selnya, malah buat sendiri. Dasar pelit, padahal
makanannya dari duit korupsi rakyat sendiri aja," kata sumber itu
menirukan pernyataan seorang tahanan.
Ratu Atut Chosiyah selaku Gubernur Banten ditahan dan dititipkan pihak KPK ke Rutan Pondok Bambu
sejak 20 Desember 2013. Dia menghuni sel Blok C, tempat tahanan baru
menjalani proses masa pengenalan lingkungan (mapenaling) atau karantina.
Gubernur
perempuan pertama itu ditahan karena menjadi tersangka kasus suap Ketua
MK Akil Mochtar terkait sengketa Pilkada Lebak, yang juga melibatkan
adiknya, Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan. (ref:tribunnews.com)