BERITA TERKINI, KUDETA MILITER THAILAND, BANGKOK, Panglima Angkatan
Bersenjata Thailand Jenderal Prayut Chan-O-Cha, Kamis (22/5/2014), lewat
pidato televisi mengumumkan bahwa militer mengambil alih pemerintahan
setelah kisruh politik selama tujuh bulan tak kunjung berakhir.
"Untuk mengembalikan negara ke kondisi normal dengan cepat, Komite Penjaga Perdamaian Nasional yang terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Udara, dan kepolisian Thailand mengambil alih kekuasaan pada 22 Mei 2014 pukul 16.30," kata Jenderal Prayut Chan-O-Chan.
Pernyataan kudeta ini hanya berselang dua hari setelah militer menyatakan kondisi darurat militer di Thailand. Namun, saat itu militer menegaskan keadaan darurat itu bukanlah sebuah kudeta.
Saat kondisi darurat diumumkan, ribuan tentara didukung persenjataan dan kendaraan tempur disebar ke lokasi-lokasi vital, seperti pusat-pusat perekonomian, stasiun televisi, dan kawasan-kawasan perhotelan.
Terakhir kali militer Thailand melakukan kudeta adalah pada 2006 ketika melengserkan Thaksin Shinawatra dari kursi perdana menteri. - KOMPAS.com (src:kompas.com)
"Untuk mengembalikan negara ke kondisi normal dengan cepat, Komite Penjaga Perdamaian Nasional yang terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Udara, dan kepolisian Thailand mengambil alih kekuasaan pada 22 Mei 2014 pukul 16.30," kata Jenderal Prayut Chan-O-Chan.
Pernyataan kudeta ini hanya berselang dua hari setelah militer menyatakan kondisi darurat militer di Thailand. Namun, saat itu militer menegaskan keadaan darurat itu bukanlah sebuah kudeta.
Saat kondisi darurat diumumkan, ribuan tentara didukung persenjataan dan kendaraan tempur disebar ke lokasi-lokasi vital, seperti pusat-pusat perekonomian, stasiun televisi, dan kawasan-kawasan perhotelan.
Terakhir kali militer Thailand melakukan kudeta adalah pada 2006 ketika melengserkan Thaksin Shinawatra dari kursi perdana menteri. - KOMPAS.com (src:kompas.com)