BERITA TERKINI, Dengan bergabungnya partai
Golkar ke poros Prabowo Subianto-Hatta Rajasa maka duet capres cawapres
ini semakin tidak terbendung. Kekuatan itu tidak hanya berlaku untuk
kepentingan Pilpres 2014 melainkan juga untuk pemerintahan ke depan.
“Untuk pilpres jelas ini mesin yang besar, bisa menyasar semua basis pemilih. Partai Islam ada PPP, PKS ditambah juga PBB. Yang nasionalis ada Golkar dan PAN,” kata pengamat politik yang juga Ketua Perhimpunan Pemilu Damai Indonesia Indrawan SH di Jakarta, Senin (19/5/2014).
Ia melanjutkan, kekuatan poros koalisi yang mengusung pasangan Prabowo-Hatta juga akan membuat pemerintahan efektif dan kuat. Agenda pembangunan bisa dikawal oleh kekuatan parlemen, sehingga pemerintahan dipastikan tak menemui hambatan berarti.
“Jumlah kursi Gerindra, Golkar, PPP, PKS dan PAN itu 292 kursi. Separuh lebih jumlah total kursi di parlemen,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Pilkada Watch Mugiono mengatakan, bergabungnya Partai Golkar ke poros Gerindra menjadi momentum untuk memperkuat sistem presidensial.
Dengan dukungan lebih 50 persen kursi di parlemen, kebijakan strategis pemerintah akan mudah direalisasikan.
“Sekarang inilah waktunya. Bukan saatnya lagi lembaga perwakilan menggoyang posisi presiden yang dipilih langsung hanya karena beda kepentingan,” kata Mugiono.
“Golkar bisa jadi playmaker handal yang mengatur dan mengarahkan jalannya koalisi. Dipastikan koalisi ke depan solid sesuai visi,” tambah Mugiono.
“Untuk pilpres jelas ini mesin yang besar, bisa menyasar semua basis pemilih. Partai Islam ada PPP, PKS ditambah juga PBB. Yang nasionalis ada Golkar dan PAN,” kata pengamat politik yang juga Ketua Perhimpunan Pemilu Damai Indonesia Indrawan SH di Jakarta, Senin (19/5/2014).
Ia melanjutkan, kekuatan poros koalisi yang mengusung pasangan Prabowo-Hatta juga akan membuat pemerintahan efektif dan kuat. Agenda pembangunan bisa dikawal oleh kekuatan parlemen, sehingga pemerintahan dipastikan tak menemui hambatan berarti.
“Jumlah kursi Gerindra, Golkar, PPP, PKS dan PAN itu 292 kursi. Separuh lebih jumlah total kursi di parlemen,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Pilkada Watch Mugiono mengatakan, bergabungnya Partai Golkar ke poros Gerindra menjadi momentum untuk memperkuat sistem presidensial.
Dengan dukungan lebih 50 persen kursi di parlemen, kebijakan strategis pemerintah akan mudah direalisasikan.
“Sekarang inilah waktunya. Bukan saatnya lagi lembaga perwakilan menggoyang posisi presiden yang dipilih langsung hanya karena beda kepentingan,” kata Mugiono.
“Golkar bisa jadi playmaker handal yang mengatur dan mengarahkan jalannya koalisi. Dipastikan koalisi ke depan solid sesuai visi,” tambah Mugiono.