BERITA TERKINI, Enam partai pengusung dan pendukung calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto
(62)- Hatta Rajasa (60), Selasa (20/5/2014) siang, menggelar rapat
konsolidasi perdana sekaligus deklarasi tim pemenangan di level Kota
Makassar.
Enam partai level tingkat dua itu, (Gerindra, PAN, PPP, PKS, Golkar, dan PBB) itu menamakan diri Koalisi Merah Putih.
Ini adalah hajatan deklarasi koalisi parpol pengusung capres pertama
di Sulsel. Acara digelar di Sekretariat DPD Golkar KotaMakassar, Jl
Lasinrang No 1, Makassar.
"Kita memang sengaja mendahalui DPD-DPD (level provinsi)," kata Ketua
Harian DPD Golkar Kota Makassar Haris Yasin Limpo, sekalu tuan rumah.
Deklarasi ini hanya berselang beberapa jam usai pasangan
Prabowo-Hatta mendaftar di KPU Indonesia, Jl Imam Bonjol No 29, Jakarta
Pusat.
Usai rapat di lantai I, selaku pengusung utama, elite Partai Gerindra
didaulat membuka acara yang digelar dibawa tenda pelataran kantor
Partai Beringin kota.
Lalu menyusul "sambutan" dari Sekretaris DPC PAN Makassar, Sangkala
Saddiko. Berturut-turut, PPP, PKS, PBB, dan ditutup oleh elite Golkar.
"Pak Sekretaris (Farouk M Betta) tak hadir, dia umrah," kata Rafiuddin
Kasude, Ketua Golkar Kecamatan (Pincam) Ujungtanah.
Permintaan PPP
Adacerita menarik saat elite PPP didaulat memberi sambutan ketiga.
Atas nama Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PPP KotaMakassar, di mimbar
deklarasi, di depan sekitar 200-an kader dan simpatian enam partai,
Fasruddin Rusli menanyakan kesiapan talangan dana kampanye
Prabowo-Hatta ke elite Partai Gerindra.
Wakil Ketua DPC PPP Kota Makassar, terang-terangan meminta uang di
hadapan Wakil Ketua DPC Partai Gerindra Makassar Amar Busthanul dan
Sekretaris DPC Arif Bahagiawan.
"Kita harus bahas memang-mi soal dana di sini, dari awal. Supaya
tidak ada lagi persoalan di belakang. Gerindra mestinya persiapkan itu, "
ujar Fasruddin.
Mendengar 'seloroh' caleg suara terbanyak Kota Makassar ini, elite
parpol pengusung Prabowo-Hatta sempat terdiam, sebelum mereka menghambur
tawa.
Fasruddin mengatakan, Gerindra sebagai partai pengusung utama
mestinya mengajak parpol untuk merapatkan dana dan menyiapkan dana
tersebut. Menurutnya, PPP bukanlah partai miskin namun, keuangan kader
PPP telah menipis. "Rata-rata teman di sini kancaleg ji, habis (uang
sudah habis) miki,"
Fasruddin juga mempertanyakan inisitor deklarasi. "Kenapa harus Golkar yang jadi motor, sedangkan Gerindra itu pengusung utama."
Selain PPP, limaperwakilan parpol pengusung juga ikut memberikan
sambutan membahas langkah koalisi. Namun, tak ada yang terang-terangan
membuka pembicaraan soal "uang operasional tim pemenangan".
Wakil Ketua Gerindra Makassar, Amar Busthanul yang hadir di acara
tersebut enggan memberi tanggapan. Ia tidak mampu menahan ketawanya
karena pernyataan kader PPP tersebut.
Menurutnya, perjuangan pemenangan Prabowo-Hatta tidak harus dengan
dana tapi dengan pergerakan dan niat tulus. "Ah, bercanda jie itu.
Perjuangan itu harus dengan dana," kata Amar.
Dalam kesempatan itu, para elite mengungkap komitmennya memenangkan Prabowo-Hatta.
*Gerindra menyatakan menyiapkan Rumah Aspirasi Probowo-Hatta di Jl
Jendral Sudirman, samping Hotel Horison. Sedangkan PPP menyiapkan 50
mobil branding, PKS, Golkar dan PBB akan membentuk jaringan Struktur
Pemenangan hingga ekevel kelurahan dan RT/RW di Kota Makassar.
Selain komitmen, masing-masing partai menegaskan "sanksi" bagi kader pembelot di Pilpres yang dijadwalkan digelar 9 Juli 2014, atau pekan kedua Ramadan.
Jok0wi-jk
Secara terpisah, DPW Partai Nasdem Sulsel akan mengumpulkan seluruh
Ketua DPD se-Sulsel di Makassar, Jumat (23/5). DPW akan menggelar rapat
konsolidasi pemenangan.
"Setelah itu, hari Minggu, seluruh ketua DPD bersama ketua akan
dibawa ke Jakartauntuk bertemu Jokowi-JK," kata Ketua Bappilu Partai
Nasdem Sulsel, Syamsul Bahri Sirajuddin.
Beda dengan pengurus DPW PKB Sulsel, saat ini masih menunggu petunjuk dari DPP untuk kerja pemenangan Jokowi-JK di Sulsel.
"Masih dibahas struktur pemenangan di Jakarta, baru kami bekerja di Sulsel," ujar Ketua DPW PKB, Azhar Arsyad.
Elite partai pengusung Jokowi-JK di Sulsel belum bertemu secara resmi
membahas struktur tim pemenangan di daerah dan rencana kerja dalam 50
hari ke depan. (src:tribunnews.com)