BERITA TERKINI, Pasangan Jokowi-Jusuf Kalla
menyatakan keyakinan bahwa pemerintahan ke depan takkan banyak
mengeluarkan ongkos politik dan terganggu tekanan-tekanan politik.
Sebab sejak awal, kerja sama partai politik yang mengusungnya tidak didasarkan pada politik bagi-bagi kursi.seperti yang dilansir suarapembaruan.com
Berikut Dasar Jokowi-JK Yakin Pemerintahannya Takkan Tertekan Kepentingan:
Sebab sejak awal, kerja sama partai politik yang mengusungnya tidak didasarkan pada politik bagi-bagi kursi.seperti yang dilansir suarapembaruan.com
Berikut Dasar Jokowi-JK Yakin Pemerintahannya Takkan Tertekan Kepentingan:
1. Pola Rekrutmen Kepemimpinan dilakukan Partai
Menurut Jokowi, sejak awal pihaknya sudah menekankan bahwa pola-pola lama di partai politik harus dirombak. Rekrutmen kepemimpinan dilakukan dengan mendorong siapa calon yang terbaik, dan bukan karena sekadar seseorang itu adalah pejabat ketua umum partai.
"Seperti di partai kami. Saya bukan ketua partai, tapi saya jadi capres karena ada rekam jejak, dan menurut saya, prestasi," kata Jokowi dalam debat capres-cawapres di Jakarta, Senin (9/6).
2. Koalisi Ramping Bukan Bagi - bagi Kursi
Selanjutnya, kata Jokowi, sejak awal Jokowi-JK dibangun dengan koalisi yang ramping, tanpa perlu banyak partai politik namun bekerja mengedepankan kepentingan rakyat.
"Jadi bukan bagi-bagi menteri dan kue di pemerintahan depan, namun koalisi kita ramping. Ini untuk menghindari agar tak hanya bagi-bagi kursi," kata Jokowi.
3. Membuka Partisipasi Masyarakat Saat Kampanye
Saat kampanye, kata dia, Jokowi-JK membuka partisipasi ke masyarakat dalam bentuk rekening gotong royong. Sumbangan rakyat itu nantinya akan diaudit lembaga yang kredibel.
"Dengan itu, maka kami takkan bisa ditekan siapa pun, karena biaya kami transparan. Kami punya rekam jejak untuk itu," imbuh Jokowi.
4. Memperbaiki Sistem Politik Agar Efektif dan Efisien
JK melanjutkan, ke depan, pihaknya akan berusaha memperbaiki sistem politik sehingga sistem yang mahal dan tak efisien bisa dihilangkan.
JK melanjutkan pihaknya bersyukur karena sejak awal pasangan Jokowi-JK dibangun dengan filosofi berbeda dari gaya umum yang berbagi-bagi kursi.
"Kami bersyukur parpol pendukung kami berdasarkan keikhlasan, tak ada janji siapa pejabat apa, menteri apa lebih tinggi. Itu yang sebabkan kami berbiaya murah. Kalau biaya murah tak ada tekanan, kalau mahal ada tekanan," kata JK.
5. Memulai Tradisi Baru di Pilpres
Jokowi melanjutkan tradisi baru harus dimulai, bahwa capres tak harus ketua umum parpol, seperti dirinya dan JK. Dengan cara seperti itu, yang maju adalah yang terbaik, bukan sekadar ketua partai. (src:idznews.com)