BERITA TERKINI, Salah satu pendiri Partai
Gerindra, Muhammad Harris Indra mengungkapkan, bukan hanya dia
satu-satunya kader Partai Gerindra yang mendukung Joko Widodo atau Jokowi sebagai Presiden RI periode 2014-2019.
Menurutnya, banyak pula kader dan pengurus Partai Gerindra yang mendukung Jokowi-Jusuf Kalla, namun tak mau bersuara.
"Pengurus Gerindra yang mendukung Jokowi itu banyak. Banyak yang
kirim SMS dan BBM (Blackberry Messanger-red) ke saya. Ini bukan klaim
lho," ujar Harris kepada wartawan di Jakarta, Jumat (6/5/2014).
Namun, kata Harris, dirinya memahami alasan kader dan pengurus Partai
Gerindra lainnya yang tidak berani terbuka seperti ia mendukung Jokowi.
Menurut Harris, kader dan pengurus Partai Gerindra yang diam-diam
mendukung Jokowi belum berani terbuka menyatakan sikap mereka ke
masyarakat.
Sebab, lanjut Harris, bakal ada konsekuensi yang harus dihadapi mereka jika mendukung Jokowi.
"Kalau yang tertutup lebih banyak lagi, tapi tidak ada yang berani. Siapa yang mau bicara terbuka? Ya, pasti ada konsekuensinya. Tidak semua orang kan berani mengambil konsekuensi," ujar Harris.
"Kalau yang tertutup lebih banyak lagi, tapi tidak ada yang berani. Siapa yang mau bicara terbuka? Ya, pasti ada konsekuensinya. Tidak semua orang kan berani mengambil konsekuensi," ujar Harris.
Alasan mereka lebih memilih Jokowi, lanjut Harris, karena menilai
Jokowi merupakan pemimpin terbaik dibandingkan Prabowo Subianto.
"Kita memilih dengan sesuai kemauan hati. Sesuatu yang dipaksakan itu
akan cepat cerai. Sejak lama memang ada beberapa BBM dan SMS yang saya
terima mengatakan lebih mendukung Jokowi, tapi mereka belum berani
terbuka seperti saya. Namun, saya bisa jamin bahwa ada dukungan itu
benar adanya," ungkap Harris.
Menurut Harris, tidak masalah jika ada kader dan pengurus Partai
Gerindra lainnya yang tidak mau terbuka seperti dirinya menyatakan
dukungan kepada Jokowi.
"Mereka boleh saja teriak dukung Prabowo atau pasang foto profil
Prabowo di BBM. Yang penting di kotak suara nanti mereka pilih Jokowi,"
ujar Harris.
Harris mengatakan, informasi yang disampaikannya bahwa banyak kader
dan pengurus Partai Gerindra yang mendukung Jokowi bukan mengada-ada. Ia
kemudian memperlihatkan hasil survei dari beberapa lembaga riset yang
diumumkan bulan Mei.
Dari survei itu, kata Harris, memperlihatkan sebanyak 12-16 persen
pemilih Partai Gerindra akan memberikan dukungan mereka kepada Jokowi.
"Hasil survei SRMC, sekitar 16 persen orang Gerindra dukung jokowi.
Saya kira ini bukan omong kosong. Bahkan angkanya bisa lebih dari itu,"
ujar Harris.
Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim
Djojohadikusumo mengaku akan ada sanksi tegas yang diberikan kepada
Harris.
"Saya kenal dia, saya tidak mau komentar pribadi orang karena kita
bicara program, kita bukan berbicara orang. Memang demokrasi begitu,
dari berapa juta politisi Gerindra, hanya satu yang pindah partai," ujar
Hashim. (src:tribunnews.com)