BERITA TERKINI, Piala Dunia
merupakan pesta olah raga dengan penonton terbesar di dunia. Olah raga
satu ini merupakan favorit kaum Adam di berbagai belahan dunia. Saat
pesta olah raga yang diadakan setiap empat tahun sekali tersebut
berlangsung, para pria mendadak terjangkit demam bola hingga tak jarang
yang meninggalkan kegiatan sehari-hari untuk mengikuti jalannya
pertandingan. Konon saat seperti ini pertengkaran di antara pasangan pun
ikut meningkat. Tak percaya? Menurut ETToday seperti dikutip
Rocketnews24, setiap kali Piala Dunia
berlangsung tingkat perceraian di seluruh dunia meningkat sebesar 5
persen. Rupanya para pasangan jadi sering bertengkar karena pria
cenderung lebih memperhatikan pertandingan sepak bola daripada istri atau pacar mereka.
Hal yang sama juga terjadi di China. Karena itulah, beberapa wanita di China menyebut World Cup sebagai World Sadness (dalam bahasa Mandarin kedua kata tersebut memiliki pengucapan yang mirip). Awal bulan ini, tepatnya dua hari sebelum Piala Dunia 2014 dibuka, sekelompok wanita berkumpul untuk menghibur sesama rekan perempuan mereka yang telah diabaikan oleh suami dan pacar masing-masing. Sekitar dua puluh perempuan berkumpul di sebuah plaza di Xiangyang, Provinsi Hubei pada tanggal 10 Juni untuk mengkampanyekan seruan agar para wanita 'mengatakan tidak terhadap World Sadness dan keluar untuk bersenang-senang alih-alih bersedih'. Wanita-wanita muda tersebut mengenakan pakaian yang modelnya terinspirasi dari jersey bola. Kemudian mereka melepas bra masing-masing dan melemparkan pakaian dalam bermotif bola itu ke udara.
Hal yang sama juga terjadi di China. Karena itulah, beberapa wanita di China menyebut World Cup sebagai World Sadness (dalam bahasa Mandarin kedua kata tersebut memiliki pengucapan yang mirip). Awal bulan ini, tepatnya dua hari sebelum Piala Dunia 2014 dibuka, sekelompok wanita berkumpul untuk menghibur sesama rekan perempuan mereka yang telah diabaikan oleh suami dan pacar masing-masing. Sekitar dua puluh perempuan berkumpul di sebuah plaza di Xiangyang, Provinsi Hubei pada tanggal 10 Juni untuk mengkampanyekan seruan agar para wanita 'mengatakan tidak terhadap World Sadness dan keluar untuk bersenang-senang alih-alih bersedih'. Wanita-wanita muda tersebut mengenakan pakaian yang modelnya terinspirasi dari jersey bola. Kemudian mereka melepas bra masing-masing dan melemparkan pakaian dalam bermotif bola itu ke udara.
Photo by Cnhubei.com via Rocketnews24
Kampanye kontroversial ini membuat dahi sebagian besar orang yang melihat berkerut. Para pengguna pun mempertanyakan relevansi ketidaksetujuan terhadap piala dunia dengan melepas bra. Seorang wanita setengah baya yang kebetulan menyaksikan acara tersebut hanya bisa menghela napas dan menggelengkan kepala, berkomentar bahwa "Anak-anak zaman sekarang memang sangat berani, saya tidak mengerti apa yang sedang mereka lakukan."
Kampanye kontroversial ini membuat dahi sebagian besar orang yang melihat berkerut. Para pengguna pun mempertanyakan relevansi ketidaksetujuan terhadap piala dunia dengan melepas bra. Seorang wanita setengah baya yang kebetulan menyaksikan acara tersebut hanya bisa menghela napas dan menggelengkan kepala, berkomentar bahwa "Anak-anak zaman sekarang memang sangat berani, saya tidak mengerti apa yang sedang mereka lakukan."
Penyelenggara kampanye mengatakan kalau kegiatan ini merupakan cara
untuk mengekspresikan ketidakpuasan mereka atas sikap sikap para pria
yang menelantarkan pasangan gara-gara demam Piala Dunia. Mereka berharap
dengan kampanye ini akan lebih banyak perempuan yang terdorong
membebaskan diri dari kesedihan mereka. (src:merdeka.com)