ANEH UNIK, Ungkapan "lebih baik terlambat daripada tidak sama
sekali" mungkin cocok untuk perempuan berusia 111 tahun asal Amerika
Serikat bernama Lela Babb Burden.
Selasa pekan lalu Burden baru menerima ijazah sekolah menengah atas (SMA) dari SMA Booker T. Washington di Norfolk, Negara Bagian Virginia, seperti dilansir situs Huffington Post, akhir pekan lalu.
Burden lahir pada 1903 ketika presiden Theodore Roosevelt masih menjabat presiden. Perempuan mengaku masih muda itu dibesarkan oleh paman dan bibinya. Ketika dia masih sekolah di tingkat empat sekolahnya ditutup lantaran ada wabah flu dan sejak itu dia tidak pernah bersekolah lagi.
"Nyonya Burden sudah berperan dalam masyarakat selama 111 tahun. Dia sudah banyak berkorban tapi dia tidak pernah kehilangan komitmen untuk belajar sepanjang hayat," ujar Samuel T King, pejabat SMA Booker.
"Kami merasa terhormat menyerahkan ijazah SMA kepada dia. Ini simbol pentingnya pendidikan bagi semua warga."
Setelah dia berhenti sekolah Burden mencari uang dengan menjadi pengasuh dan pembantu rumah tangga sebelum dia menikah dengan pegawai kereta French Burden.
Menurut media setempat perempuan yang harus duduk di kursi roda itu tidak pernah kehilangan gairah hidup. Dia masih rutin membaca koran saban hari dan ikut memilih dalam pemilihan umum presiden pada 2012 lalu.
"Saya belum tua. Saya masih muda," kata Burden pada Mei lalu saat usianya mencapai 111 tahun. (src:merdeka.com)
Selasa pekan lalu Burden baru menerima ijazah sekolah menengah atas (SMA) dari SMA Booker T. Washington di Norfolk, Negara Bagian Virginia, seperti dilansir situs Huffington Post, akhir pekan lalu.
Burden lahir pada 1903 ketika presiden Theodore Roosevelt masih menjabat presiden. Perempuan mengaku masih muda itu dibesarkan oleh paman dan bibinya. Ketika dia masih sekolah di tingkat empat sekolahnya ditutup lantaran ada wabah flu dan sejak itu dia tidak pernah bersekolah lagi.
"Nyonya Burden sudah berperan dalam masyarakat selama 111 tahun. Dia sudah banyak berkorban tapi dia tidak pernah kehilangan komitmen untuk belajar sepanjang hayat," ujar Samuel T King, pejabat SMA Booker.
"Kami merasa terhormat menyerahkan ijazah SMA kepada dia. Ini simbol pentingnya pendidikan bagi semua warga."
Setelah dia berhenti sekolah Burden mencari uang dengan menjadi pengasuh dan pembantu rumah tangga sebelum dia menikah dengan pegawai kereta French Burden.
Menurut media setempat perempuan yang harus duduk di kursi roda itu tidak pernah kehilangan gairah hidup. Dia masih rutin membaca koran saban hari dan ikut memilih dalam pemilihan umum presiden pada 2012 lalu.
"Saya belum tua. Saya masih muda," kata Burden pada Mei lalu saat usianya mencapai 111 tahun. (src:merdeka.com)
.jpg)
