Latest News

Detik Detik Penutupan, Gang Dolly Temui Ajalnya

BERITA TERKINI, Pro dan kontra penutupan lokalisasi Dolly di Surabaya menyasar hingga ke media sosial. Bahkan, bertepatan dengan rencana penutupan hari ini, Rabu 18 Juni 2014, #SuroboyoTutupDolly menjadi trending topic di Twitter.

Sejumlah kicauan mengomentari penutupan lokalisasi terbesar di Asia Tenggara itu. Tak sedikit pula yang memuji tindakan tegas Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menutup kawasan ini.

"Surabaya Kota Pahlawan, bukan Kota Prostitusi. Kami dukung Ibu Risma #SuroboyoTutupDolly," kicau @farisgadneh di Twitter.

Sejumlah foto Risma dengan kutipan perkataannya pamitnya menutup Dolly pun tersebar di media sosial. Perkataan Risma yang berbunyi, "Saya pamit pada keluarga untuk tutup Gang Dolly hari ini. Kalau saya mati, ikhlaskan", dikutip oleh hampir seluruh pengguna Twitter yang menggunakan hastag Suroboyo Tutup Dolly.

Publik juga berharap agar penutupan lokalisasi Dolly tidak akan menimbulkan masalah-masalah sosial lain yang lebih buruk. Meskipun banyak dukungan mengalir terhadap penutupan Gang Dolly.

Berbeda dengan masyarakat kebanyakan yang mendukung penutupan Gang Dolly, budayawan Sudjiwo Tedjo justru mengkritisi langkah Pemkot Surabaya itu. Hal tersebut diungkapkan dalam akun Twitternya @Sudjiwotedjo.

"Memberantas kegelapan dengan rasa benci maupun rasa bawah hidupnya lebih beres, biasanya menuai karma buruk #SuroboyoTutupDolly," kicaunya.

Gerakan #SuroboyoTutupDolly pun terus mengalir di media sosial. Bukan hanya di Twitter, namun juga di Path dan Facebook.

Malam Terakhir

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memastikan tidak akan menunda penutupan prostitusi terbesar se-Asia Tenggara ini. Penutupan akan dilakukan pada hari ini, maju satu hari dari jadwal semula, 19 Juni.

Pertimbangan perubahan jadwal itu, kata Risma beberapa waktu lalu di Sentul, Bogor, karena Menteri Sosial Salim Segaff Al Jufri ingin hadir dalam penutupan pusat prostitusi itu.

Penutupan Dolly sebetulnya bukan rencana mendadak. Jauh-jauh hari Risma telah merancang kebijakan untuk kawasan ini. Ia pun mempertimbangkannya secara matang. Dia juga memberikan bekal kepada para pekerja seks komersial agar kelak dia bisa mencari pekerjaan lain. 
"Secara paralel mereka melakukan alih profesi," kata dia.

Masalahnya, yang tinggal di daerah itu tak hanya PSK tetapi juga penduduk setempat yang bertahan hidup dengan menjual obat kuat dan kondom. Karena itu Risma juga mencari cara agar penduduk di sekitar Dolly itu bisa menjual barang lain. Perlu pelatihan kewirausahaan agar para penghuni lokalisasi tak menganggur.
"28 Orang sudah ikut pelatihan dan beberapa sudah produksi," kata dia. (src:viva.co.id)
  • Komen yuk!!, jangan lupa centang "Also post on Facebook" :)
  • BERITA TERKINI Designed by Templateism.com Copyright © 2014

    Theme images by Bim. Powered by Blogger.